Kepingan-kepingan Mimpi Masa Depan Mandiri Bersama Bank Mandiri

By-|

Instagram

Notifikasi Mandiri Mobile
Notifikasi Mandiri Mobile (dok. pribadi)

Tit..tit..tit..tit.. pada sore hari tiga hari yang lalu handphone saya berbunyi seperti biasanya karena ada SMS, terlihat ada pesan dari nomor 3355, seketika wajah saya pun langsung sumringah mengetahui ada sms dari nomor tersebut. Nomor tersebut adalah nomor notifikasi dari Bank Mandiri yang saya tunggu-tunggu tiap tanggal 5-10 awal bulan, tiap tanggal tersebut adalah jadwal saya menerima gaji dari pekerjaan sampingan saya sebagai part-time blogger. Sore itu saya gajian lagi dari dunia maya, penghasilan tambahan dari upah menulis beberapa bulan ini alhamdulillah lancar meluncur ke rekening Bank Mandiri saya.

Bank Mandiri beberapa bulan ini adalah sahabat baik saya, bank ini seperti ingin menunjukan bahwa  saya tak salah memilihnya, 12 April 2010 silam saya memilih bank “plat merah” ini sebagai sahabat saya di dunia maya. Kenapa memilih mandiri yos? jujur sebelumnya saya memilih bank ini karena melihat banyaknya transaksi-transaki di dunia maya yang saya temui menggunakan Bank Mandiri. Ternyata tak hanya itu saja, lama berteman dengan bank ini saya pun menyadari ternyata Bank Mandiri tak hanya banyak digunakan pelaku dunia online namun bank ini juga kaya akan layanan bermanfaat.

Diawali Dengan Introspeksi

Tak terasa rutinitas mengais rupiah demi rupiah baik dari dunia maya maupun dunia nyata telah saya kerjakan kurang lebih tiga tahun. Selama tiga tahun ini juga saya merasa kurang dewasa dalam memperlakukan rejeki yang saya terima, karena di usia yang sudah menginjak 25 tahun ini saya tak mempunyai bekal finansial yang memadai untuk jenjang kehidupan saya berikutnya, usia-usia seperti saya seharusnya sudah mulai memikirkan masa depan dan mempersiapkan rencana keuangan untuk hari esok, mulai dari biaya menikah, biaya memiliki rumah, dan biaya anak saya sekolah kelak.

Tiga tahun bekerja saya malah hanya mengikuti nafsu dengan menuruti “bisikan menggoda” dari hobi-hobi saya seperti fotografi dan musik. Memang semua penghasilan dari bekerja selama tiga tahun ini tak lari ke hobi saja, sebagai pria yang belum berkeluarga, alhamdulillah saya sudah bisa bantu orang tua jua. Tapi apakah akan seperti ini terus, setiap membuka akun rekening bank mandiri saya via internet seketika itu juga saya seperti melihat bawang merah dilayar monitor, yang selalu saja membuat saya menitihkan air mata karena melihat saldonya yang selalu minim.

Membangkitkan Gairah Menabung

Orang bilang kebahagiaan tak bisa diukur dengan uang, namun saya yakini bahwa masa depan akan lebih baik dan lebih bahagia bila bisa mempersiapkan perencanaan keuangan dengan baik pula. Lebih dari dua dasawarsa saya membuka mata dan melihat dunia, banyak yang saya pelajari dari lingkungan ataupun sekolah selama kurun waktu tersebut. Salah satu pelajaran yang saya ambil adalah fakta bahwa bahwa orang-orang yang hidupnya bahagia adalah mereka-mereka yang telah mempersiapkan segalanya dengan baik, termasuk di dalamnya adalah mempunyai tabungan uang untuk hari esok.

Berangkat dari alasan tersebut, tiga bulan belakangan ini saya berniat untuk mengoptimalkan Mandiri Tabungan saya, yaitu dengan menekan seminimal mungkin pengeluaran saya. Langkah nyata ini sesungguhnya telah di anjurkan ibu saya sejak saya mulai bekerja, beliau selalu bertanya tiap saya menghabiskan sisa gaji untuk keperluan hobi, ”Barang kuwi kanggo ora to le, kok ndadak dituku, mbok yo duite ditabung wae. (jawa: barang itu berguna ngga sih nak, kok pakai dibeli segala, mbok ya uangnya ditabung saja)”,  kata ibu. Berdosa sekali rasanya ketika ibu sudah menyarankan untuk berhemat namun saya tetap tak mengindahkannya.

Persiapkan Setiap Kemungkinan Terburuk

Tak habis kata syukur terucap pada Tuhan karena masih membukakan pintu-pintu rejekiNya untuk saya dan keluarga, tak lupa pula untuk menghargai setiap nafas yang diberikanNya sebagai wujud nyata syukur karena saya dan keluarga masih diberi nikma sehat hingga detik ini. Alangkah lebih bijak juga bila saya bisa mempersiapkan kemungkinan apa saja yang terjadi besok, lusa, bulan depan, tahun depan atau kapan saja. Dalam hal perencanaan finansial saya mulai berfikir untuk membuka Mandiri Tabungan Rencana, dimana dengan Mandiri Tabungan Rencana saya mendapat perlindungan asuransi.

Layanan Mandiri Tabungan Rencana ini menghilangkan rasa was-was saya, karena bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada diri saya, asuransi akan menanggungnya. lebih menarik lagi ketika mengetahui premi asuransi di Mandiri Tabungan Rencana dibayari oleh Bank Mandiri. Tak hanya itu saja, selain bisa lebih tenang karena ada asuransi, Mandiri Tabungan Rencana mempunyai bunga yang relatif lebih tinggi  dibandinngkan dengan tabungan mandiri biasa, walau memang tujuan utamanya bukan soal bunganya tapi soal asuransinya.

Baca juga:

Rumah Adalah Istana Terindah

Usia saya 25 tahun, kata orang sudah tak muda lagi, namun di tempat kerja saya saya termasuk yang paling muda, teman-teman kantor saya rata-rata sudah berkeluarga. Kadang pun mereka berbagi cerita dengan saya perihal problematika dan tips-tips berumahtangga. Minggu ini tema obrolan dengan mereka yang membuat saya tertarik adalah soal rumah tinggal bagi sebuah keluarga. Saya diberi pesan oleh teman-teman kerja saya, bahwa rumah bagi sebuah keluarga itu seperti sebuah istana, dimana ketika sudah berkeluarga dan kita sudah mempunyai rumah maka kehidupan rumah tangga hampir mendekati sempurna.

Sejurus kemudian ingatan saya langsung meluncur ke salah satu layanan Bank Mandiri, Mandiri KPR. Layanan kredit/pembiayaan rumah dari Bank mandiri ini saya lihat mempunyai banyak keunggulan, seperti; Suku bunga kompetitif, Proses cepat dan mudah, Uang muka ringan, dan Jangka waktu hingga 15 tahun. Bila melihat keunggulan layanan Mandiri KPR ini, saya sungguh-sungguh tertarik untuk segera memiliki rumah, yang akan saya tempati bersama istri dan anak saya kelak, sebuah investasi akan istana masa depan.

Berfikir Tentang Dana Tak Terduga

Sebagai orang yang termasuk dalam kategori terlambat menabung, saya masih saja dihinggapi perasaan menyesal, saya menyesal tak pernah mempersiapkan dana tak terduga atau orang kadang biasa menyebutnya dengan dana cadangan, sebuah persiapan dana untuk keperluan mendadak. Ibarat kata, dana tak terduga itu seperti sebuah kunci multi guna yang kita bawa saat perjalanan jauh, dimana ketika kendaraan kita bermasalah di perjalanan kunci itu akan bisa menolong kita, sayangnya saat ini saya tak mempunyai kunci serbaguna itu secara lengkap.

Perasaan risau itu ada bila sewaktu-waktu saya harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit karena suatu hal, apa yang harus saya lakukan? sementara tabungan saya belum memenuhi nominal aman dalam standar saya. Secercah harapan itu sedikit terbuka ketika mengetahui Bank Mandiri mempunyai layanan Mandiri KTA, layanan Kredit Tanpa Agunan dari Bank Mandiri ini adalah solusi pertama yang ada di kepala saya bila sewaktu-waktu membutuhkan dana tak terduga. Namun tetap saja saya berdoa agar jalan saya kedepan baik-baik saja, agar tak perlu mengeluarkan dana tak terduga tersebut.

Apakah Sudah Semuanya?

Bila semua rencana-rencana saya, mulai dari mengoptimalkan Mandiri Tabungan, kemudian membuka Mandiri Tabungan Rencana, niatan untuk mengambil mandiri KPR, dan solusi layanan Mandiri KTA bila sewaktu-waktu membutuhkan dana tak terduga sudah bisa terpetakan dengan baik, masih ada satu hal lagi yang menurut saya perlu saya pikirkan juga, yaitu perihal Kartu Kredit. Sedikit aneh memang bila seorang pelaku bisnis online tak mempunyai Kartu Kredit, karena stigma yang terjadi di masyarakat bahwa kartu Kredit itu “berbahaya” membuat saya selama ini tak ada niat untuk memilikinya.

Tapi seiring waktu berjalan saya mulai menyadari bahwa Kartu Kredit sangat diperlukan oleh para pelaku bisnis online seperti saya, mengingat pembayaran-pembayaran online, verifikasi alat pembayaran online, dan transaksi-transaksi penting lainnya di internet akan lebih mudah bila saya mempunyai kartu kredit. Sampai disini, sepertinya tidak ada alasan buat saya untuk tidak mencoba membuat Mandiri Kartu Kredit, tapi ada satu hal yang saya mungkin lupa, sudah memenuhi syaratkah saya untuk bisa mengajukan pembuat Mandiri Kartu Kredit, itulah PR yang harus saya selesaikan.

Iya, Bank Mandiri Adalah Sahabat Saya

https://www.youtube.com/watch?v=y5UicfHy3g0

Kata demi kata, paragraf demi paragraf, kepingan rencana masa depan saya  untuk lebih mandiri sudah saya paparkan semuanya, saya pun tersadar bahwa Bank Mandiri bisa membantu saya merangkaikan kepingan-kepingan mimpi itu dengan sangat baik. “Apapun Keinginan Anda, Bank Mandiri Saja” saya begitu mengamini kalimat ini karena kenyataannya dalam paparan saya di atas semua kepingan mimpi perencanaan finansial saya bisa terpenuhi oleh Bank Mandiri.

Saya adalah orang yang membangun semuanya dari mimpi, ketika mimpi itu ada maka maka asa akan selalu terus terjaga, dengan mimpi saya bisa melihat jelas jalan mana yang harus saya pilih untuk melangkah. Ada satu nasehat dari seorang teman yang saya pegang  sampai sekarang, yaitu; “beri kaki pada setiap mimpi” artinya ketika bermimpi tetaplah berpijak pada tanah, dengan begitu fondasi mimpi akan lebih kuat. Iya, Bank Mandiri adalah sahabat saya yang akan membantu membangun fondasi mimpi saya untuk bisa mandiri.

Berita Terkait.