Telah lama saya menempatkan kesehatan di atas segalanya, menjadikannya prioritas di atas apa pun dalam hidup saya. Sebagai orang yang hidup dengan beribu mimpi, cita-cita, dan hasrat membara untuk mempelajari banyak hal, segalanya bisa saja sirna bila nikmat sehat itu tiba-tiba hilang atau dicabut Tuhan dari hidup saya. Tak pelak, saya selalu senang setiap kali mendapati hal-hal baru di dunia kesehatan, mulai dari teknologinya, tren pengobatan, dan sejenisnya.
Berbicara tentang teknologi kesehatan atau pengobatan, kita tidak jarang menemui topik yang selalu hangat dari dulu hingga sekarang, yakni berbandingan teknologi dan pelayanan pengobatan di dalam negeri dengan luar negeri. Apakah layanan pengobatan di Indonesia kalah dari luar negeri? khususnya dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura? Sudah jadi rahasia umum bahwa Singapura adalah salah satu negara paling maju di dunia, teknologi pengobatan di sana pun sangat-sangat diakui oleh banyak orang.
Sayangnya banyak juga saya temui testimoni orang-orang yang menyebut pengobatan di Singapura itu sangat mahal, hanya mampu dijangkau oleh orang-orang dengan kemampuan ekonomi berlebih. Padahal, berobat ke Singapura kadang tidak selalu diambil tindakan medis, ada kalanya seseorang hanya membutuhkan second opinion (pendapat kedua) dari dokter lain di luar negeri terhadap kondisi kesehatannya. Jadi, rasanya seperti tidak bijak bila harus mengeluarkan biaya yang sangat mahal untuk sekadar mencari second opinion, meski tak bisa dipungkiri bahwa kesehatan itu tak ternilai harganya.
Menariknya, bila membaca pengalamannya orang-orang berobat ke luar negeri, alternatif terbaik berobat ke Singapura adalah ke Malaysia, tepatnya berobat ke Penang. Ketikan saja kata kunci “berobat ke Penang” di mesin pencari Google, pasti akan menemui banyak artikel atau testimoni banyak orang atau blogger yang berobat ke Penang. Hampir semua atau kalah tidak salah malah semua artikel yang saya baca tentang berobat ke Penang selalu menceritakan pengalaman yang positif, mulai dari harga yang bersahabat hingga perlakukan yang tak kalah baik dibanding berobat di Singapura.
Informasi Berobat ke Luar Negeri
Beruntung kini kita talah memasuki era dimana teknologi informasi berkembang begitu pesat, tidak perlu datang langsung atau punya kerabat di suatu tempat bila ingin mengetahui informasi tentang tempat tersebut. Misal, bila ingin berobat ke Penang, pasien atau orang-orang terdekatnya bisa membekali diri dengan informasi yang didapatkan dari internet. Lebih beruntung lagi, kini sudah ada beberapa jasa layanan koordinator medis berobat ke Penang yang bisa diakses melalui website-website-nya, salah satunya adalah Wisata Medis atau My Medical Tourism dari Malaysia.
Jasa layanan koordinator medis seperti Wisata Medis memudahkan pasien untuk mendapatkan layanan kesehatan di Penang. Pasien tidak harus punya kerabat di Penang atau kenalan orang yang sudah pernah berobat di Penang untuk mendapatkan informasi terbaik terkait dokter siapa dan rumah sakit mana yang cocok untuk menangani penyakitnya. Ketika ingin berobat ke luar negeri dengan dana yang relatif terbatas, mempersiapkan informasi sebaik mungkin adalah salah satu langkah yang tepat untuk melakukan penghematan. Wisata Medis bisa diandalkan dalam mempersiapkan informasi sebaik mungkin sebeleum berobat ke Penang.
Explore More:
Mendapatkan Second Opinion dari Dokter Lain
Tanpa bermaksud mengkerdilkan profesi dokter, khususnya dokter dalam negeri, saya relatif sering mendengar cerita dari kawan atau membaca berita pasien salah diagnosa. Maka itu, mencari second opinion ketika divonis penyakit berat oleh dokter sudah seperti keharusan. Mencari second opinion dari dokter luar negeri boleh dibilang adalah pilihan yang baik. Dengan adanya Wisata Medis, pasien tidak harus ke luar negeri langsung ketika ingin mendapatkan second opinion. Pasalnya, Wisata Medis memiliki fasilitas online second opinion consultation.
Mungkin akan ada pertanyaan, sebagus apa layanan online second opinion consultation dari Wisata Medis? Dr. Eiji Shimada, salah satu ahli radiologi terkemuka di dunia, digandeng Wisata Medis untuk memberikan pendapatnya tentang kondisi kesehatan anda. Dr. Shimada berpengalaman mengelola perusahaan jasa interpretasi jarak jauh. Perusahaan itu mengambil lebih dari 6,000 permintaan untuk membaca gambaran radiologi secara bulanan dari 200 rumah sakit di Jepang. Meski sang ahli radiologinya dari Jepang, jangan khawatir, semua komunikasi ketika proses second opinion menggunakan bahasa Indonesia.
Berkaca pada pengalaman mumpuni yang dimiliki Dr. Shimada, rasanya tidak perlu lagi meragukan kualitas layanan second opinion consultatation dari Wisata Medis. Satu yang tak kalah penting untuk diingat, mencari pendapat kedua (second opinion) merupakan hak seorang pasien dalam memperoleh jasa pelayanan kesehatan. Tindakan tersebut lazimnya tidak akan menyinggung dokter pasien sebelumya. Perbedaan pendapat para dokter dalam mengobati pasien adalah hal yang biasa terjadi terjadi kok, jadi tak ada salahnya mencari pendapat kedua atau bahkan pendapat ketiga dari dokter lain.
Proses yang Mudah
Proses untuk mendapatkan layanan second opinion consultation dari Wisata Medis juga terbilang mudah. Pertama, pasien atau orang terdekatnya mulai dengan mengisi form data-data medis yang diperlukan lewat website di www.mymedical-tourism.com/id, kemudian melakukan pembayaran online. Pihak Wisata Medis lalu akan menghubungi pasien dan menjelaskan lebih jauh prosedur layanan, jadwal, dan mengonfirmasi data-data yang telah pasien berikan sebelumnya. Data-data tersebut akan dianalisa oleh Dr. Shimada yang kemudian hasilnya akan dilaporkan pada pasien.
Second Opinion di Wisata Medis
Harapannya tentu second opinion yang dilaporkan Dr. Shimada adalah kabar yang baik, bahwa penyakit pasien tidak separah dari vonis dokter Indonesia. Namun bila laporan second opinion dari Wisata Medis menyarankan tindakan medis harus segera dilakukan pada pasien, pihak Wisata Medis pun siap menguruskan temu janji dengan salah satu rumah sakit di Penang. Mereka juga bakal merujuk kasus penyakin pasien ke dokter spesialis di Penang. Dengan kata lain, Wisata Medis bisa memberikan manfaat pada pasial dalam kondisi apa pun.
FYI, segala data yang pasien kirimkan ke Wisata Medis selalu terjaga privasinya, dari mulai mengajukan second opinion hingga dirujuk ke dokter spesialis di Malaysia. Jadi tidak perlu khawatir informasi tersebut akan menyebar ke mana-mana. Saya sendiri selalu berdoa agar saya dan orang-orang terdekat selalu sehat, sehingga tidak perlu berobat ke mana pun, apalagi sampai ke luar negeri. Namun begitu, mengetahui informasi-informasi menarik tentang dunia kesehatan seperti adanya Wisata Medis setidaknya bisa menjaga ketenangan hati, hehe. Untuk Infomasi lebih lanjut, bisa diakses di Facebook Page Wisata Medis, akun Instagram @wisatamedis, atau kontak WhatsApp +60176685123.