Empat hari yang lalu dimana dimana Sang Garuda “dihabisi” di kandang harimau Malaya, seperti sebuah pertanda bahwa mungkin memang bukan waktunya garuda berada di singgasananya. Dan benar, tadi malam walaupun menang 2-1 Timnas kita untuk kesekian kalinya gagal mengangkat trofi piala AFF, karena pada final leg pertama Timnas menyerah 0:3 sehingga kalah agregat gol menjadi 2-4 untuk Malaysia. pertanyaan yg muncul di sebagian besar masyarakat Indonesia mungkin adalah “salah siapa?”.
Baca juga:
Jika menganggap ini adalah kegagalan tak akan habis waktu kita untuk berdepat mencari siapa yg salah dari kegagalan Timnas merengkuh piala AFF, akan lebih bijak jika kita mau sedikit membuka mata dan melihat timnas tadi malam sudah berbuat yg terbaik dengan berjuang tanpa kenal lelah, bukanakah berhasil melenggang ke partai final juga merupakan sebuah prestasi tersendiri? biarkan timnas tetap berdiri dengan kepala tegak tanpa terganggu kegaduhan kita yang saling menyalahkan satu sama lain.
Tentu kita masih ingat 6 bulan lalu saat juara tanpa mahkota (julukan timnas Belanda) yang untuk ke-3 kalinya gagal di final Piala dunia, setelah takhluk di tangan Spanyol dengan skor 1-0, mereka tetap pulang ke tanah airnya dan disambut bak pahlawan yang baru perang di medan laga, seperti itulah harusnya kita menyikapi timnas, jangan salahakan siapa-siapa, karena memang bukan salah siapapun, biarkan garuda saat ini tumbuh besar dan kelak bisa menjadi “garuda bermahkota” yang ditakuti di Asia bahkan Dunia.