Kecewa, begitulah yang saya rasakan kemarin setelah menyaksikan pertarungan antara manny pacquiao vs Juan Manual Marquez Jilid 3, betapa tidak kecewa jika hasil dari pertarungan kemarin menurut saya sangat tidak fair. Para hakim memberi nilai 115-113 (Dave Moretti), 114-114 (Robert Hoyle) dan 116-112 (Glenn Trowbridge), sehingga Pacquiao dinyatakan menang angka mayoritas (majority decision).
Diawal-awal ronde kedua petinju masih menjaga jarak dan sedikit sekali terjadi adu pukulan, setelah ronde 3 pacman mulai beringas, tapi berkat strategi marquez pukulan pacqui tak banyak yang masuk. seperti kita sudak ketahui bahwa JMM adalah petinju tipe Counter fighter, tentu dia akan sangat senang jika mendapa serangan.
Baca juga:
Dengan kelincahannya JMM menghindari setiap gempuran yang dilakukan oleh pacman, dan sesekali melancarakan pukulan counter ke wajah pacman,dan hebatnya mayoritas dari pukulan counter yang dilakukan oleh marquez masuk bersih ke wajah pacman.
Dari ronde 5 sampai ke 12 pacman bahkan terlihat sedikit frustasi karena tak kunjung berhasil mendaratkan pukulan telaknya ke wajah JMM. Segala macam cara sudah di coba oleh pacquiao, namun kali ini JMM bertarung sangat hati-hati dan penuh perhitungan. Saking frustasinya, di Ronde ke 12 bahkan pacman sempat mendorong kepala marques kebawah dalam sebuah rangkulan.
Saya sendiri sangat kagum dengan penampilan Juan Manuel Marques, dimana dalam pertarungannya kemarin dia tidak terlihat seperti seorang petinju yang sudah berusia 38 tahun atau 6 tahun lebih tua dari pacquiao, padahal sebelum pertandingan seya sedikit ragu JMM bisa bertahan sampai ronde ke 9.
Memang sedih jika melihat hasil yang diberikan oleh para hakim pertandingan, tapi ya itulah dunia tinju, tak melulu faktor perolehan angka yang menjadikan seorang petinju memenagkan pertandingan, tapi juga pada faktor lainya seperti apa yang bisa dijual dari petinju jika dia memenagkan pertandingan.